Mei 2, 2025

Bleeckerstreetpizzany : Menjelajahi Rasa Nusantara melalui Wisata Kuliner

Destinasi yang Luar Biasa untuk Menjelajahi Kekayaan Kuliner

Chai dengan Susu Kadaluarsa di Warung Tepi Jalan: Hangatnya Menggoda Risikonya Mengintai

Di sudut-sudut jalan yang ramai di India, Pakistan, hingga kawasan Asia Tenggara, warung-warung kecil penyaji chai (teh susu khas) selalu menjadi tempat persinggahan favorit. Asap mengepul dari panci besar, aroma rempah yang harum, dan suara denting gelas kaca jadi irama khas pagi dan senja. Namun, di balik kenikmatan secangkir chai hangat, tersimpan sebuah kisah yang jarang dibahas—penggunaan susu kadaluarsa.


Chai: Lebih dari Sekadar Minuman

Chai bukan hanya minuman, tapi bagian dari budaya. Kombinasi teh hitam, susu, gula, dan rempah seperti kapulaga atau jahe menciptakan rasa yang khas dan menghangatkan tubuh. Tapi ketika keinginan untuk menekan biaya bertemu dengan lemahnya pengawasan, banyak pedagang kecil tergoda untuk menggunakan susu yang telah melewati masa kedaluwarsa—atau bahkan sudah berubah rasa dan aroma.

Alasannya sederhana: harga. Susu segar relatif mahal, apalagi jika harus membeli setiap hari. Pedagang kecil, yang menjual chai dengan harga sangat murah, terkadang terpaksa memakai susu kemasan yang sudah tidak layak konsumsi demi tetap untung.


Disamarkan dengan Rempah dan Gula

Yang mengejutkan, banyak konsumen tidak https://devinenailspacolumbiasc.com/ menyadari bahwa chai yang mereka nikmati mengandung susu kadaluarsa. Rasa basi dan asam dari susu bisa dengan mudah disamarkan oleh gula yang melimpah dan rempah-rempah tajam. Jahe, cengkeh, kayu manis, dan kapulaga yang kuat aromanya mampu menutupi bau tidak sedap dari susu yang rusak.

Kadang, susu yang sudah menggumpal akan disaring sebelum dicampur, atau direbus lama agar teksturnya terlihat normal. Pedagang menyadari bahwa sebagian besar pelanggan hanya mencari kehangatan dan rasa manis yang menenangkan—bukan kualitas bahan yang rumit.


Dampak Kesehatan yang Tak Terlihat Langsung

Mengonsumsi susu kadaluarsa bukan perkara sepele. Meskipun gejala tidak selalu muncul secara langsung, risiko keracunan makanan, infeksi saluran pencernaan, dan mual-mual bisa terjadi, terutama jika sistem kekebalan tubuh sedang lemah.

Lebih berbahaya lagi jika susu tersebut sudah terkontaminasi bakteri seperti Salmonella atau Listeria, yang bisa berdampak serius pada kesehatan, bahkan mengancam jiwa bagi anak-anak, lansia, atau ibu hamil.


Solusi di Antara Tradisi dan Realita

Menyalahkan pedagang kecil bukan solusi bijak. Mereka juga korban dari sistem distribusi pangan yang tak selalu adil. Tapi edukasi tentang bahaya susu kadaluarsa dan bagaimana mengenali tanda-tandanya bisa membantu.

Pemerintah dan komunitas lokal bisa menyediakan susu bersubsidi untuk pedagang kecil, atau memberikan pelatihan soal pengolahan chai dengan bahan alternatif yang lebih aman. Di sisi lain, konsumen juga harus lebih cermat dan tak ragu bertanya tentang bahan yang digunakan.

BACA JUGA: Chapati Berlumur Minyak Bekas Pakai Goks Banget?!

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.