Agustus 4, 2025

Bleeckerstreetpizzany : Menjelajahi Rasa Nusantara melalui Wisata Kuliner

Destinasi yang Luar Biasa untuk Menjelajahi Kekayaan Kuliner

Menguji Adrenalin di Lidah: Menjelajahi Kuliner Ekstrem Korea Selatan yang Unik dan Mendebarkan

Korea Selatan dikenal luas karena kelezatan kuliner tradisionalnya seperti kimchi, bibimbap, bulgogi, dan tteokbokki. Namun, di balik kepopuleran makanan khas yang ramah di lidah, Korea juga menyimpan sisi lain dari dunia kuliner yang tidak banyak diketahui wisatawan biasa — yaitu kuliner ekstrem.

Bagi sebagian orang, kuliner ekstrem mungkin terlihat menjijikkan atau bahkan menakutkan, tetapi bagi masyarakat iam-love.co lokal dan para pencari sensasi, makanan-makanan ini adalah bagian dari kekayaan budaya dan keberanian mencicipi hal baru. Artikel ini akan membawa Anda menjelajahi ragam makanan ekstrem di Korea Selatan yang unik, menantang, dan menggugah rasa penasaran.

1. Sannakji – Gurita Hidup yang Bergerak di Piring

Salah satu kuliner ekstrem paling terkenal di Korea Selatan adalah sannakji, yaitu gurita mentah yang dipotong kecil-kecil dan disajikan dalam keadaan masih bergerak. Meskipun gurita sudah mati saat disajikan, sistem saraf pada tentakelnya masih aktif, sehingga potongan-potongan tersebut tampak “menari” di atas piring.

Biasanya sannakji disajikan dengan taburan minyak wijen dan biji wijen agar tidak terlalu licin saat dimakan. Tantangan terbesar dari memakan sannakji adalah teksturnya yang kenyal dan pergerakannya yang bisa menempel di langit-langit mulut, sehingga harus dikunyah dengan hati-hati agar tidak tersedak.

Catatan penting: Konsumsi sannakji membutuhkan kehati-hatian karena beberapa kasus tersedak dilaporkan akibat tentakel yang masih melekat kuat.

2. Beondegi – Kepompong Sutra Kukus atau Rebus

Beondegi adalah camilan jalanan yang cukup populer di Korea, terutama di pasar tradisional atau festival musim dingin. Makanan ini berupa kepompong ulat sutra yang dikukus atau direbus dan disajikan dalam gelas kertas.

Aromanya khas dan cukup menyengat, dengan rasa gurih yang unik. Bagi yang tidak terbiasa, tekstur beondegi bisa membuat bergidik, karena bagian dalamnya berair dan bertekstur lembek. Namun bagi masyarakat lokal, beondegi dianggap sebagai camilan sehat yang kaya protein dan nostalgia masa kecil.

Beondegi juga tersedia dalam bentuk kalengan dan sering dikonsumsi sebagai lauk tambahan atau camilan ringan.

3. Hongeohoe – Ikan Fermentasi Berbau Amis Menyengat

Jika Anda berpikir durian adalah makanan dengan aroma paling menyengat, maka Anda belum mencoba hongeohoe. Ini adalah hidangan ikan skate (sejenis pari) yang difermentasi selama beberapa minggu hingga menghasilkan bau amonia yang sangat tajam.

Hongeohoe biasanya disajikan mentah, dipotong seperti sashimi, dan disantap bersama kimchi dan daun bawang. Makanan ini populer di daerah selatan Korea, terutama di kota Mokpo. Masyarakat setempat percaya bahwa hongeohoe adalah makanan sehat dan menjadi simbol kebanggaan daerah.

Namun bagi wisatawan, aroma dan rasa hongeohoe sering kali dianggap sebagai ujian keberanian. Bahkan banyak orang Korea sendiri yang menghindari makanan ini karena baunya yang bisa memenuhi satu ruangan.

4. Gaebul – “Ikan Penis” yang Jadi Hidangan Laut Unik

Salah satu kuliner laut paling aneh yang bisa Anda temukan di pasar ikan Korea adalah gaebul, atau dikenal dengan nama lain “penis fish” karena bentuknya yang menyerupai organ intim pria. Gaebul sebenarnya adalah sejenis cacing laut, dan biasa disajikan mentah.

Makanan ini biasanya dipotong kecil-kecil dan disajikan dengan saus gochujang (saus cabai fermentasi) atau minyak wijen. Teksturnya kenyal dan agak berair, dengan rasa laut yang cukup kuat.

Bagi wisatawan, pengalaman menyantap gaebul bukan hanya soal rasa, tapi juga tantangan visual dan mental. Meskipun terlihat aneh, gaebul cukup populer dan dianggap sebagai afrodisiak oleh beberapa orang.

5. Jokbal dengan Bagian Kepala Babi

Jokbal pada dasarnya adalah makanan lezat berupa kaki babi yang direbus dengan kecap dan rempah-rempah. Namun, dalam versi ekstremnya, beberapa restoran menyajikan bagian kepala babi secara utuh, lengkap dengan telinga, moncong, dan kulit.

Makanan ini biasanya disantap dalam acara khusus atau ritual tertentu, dan bagian-bagiannya dibagikan ke tamu secara simbolis. Bagi mereka yang tidak terbiasa, menyantap bagian wajah hewan bisa terasa ekstrem, namun bagi warga lokal, ini adalah bagian dari tradisi yang dihormati.

6. Kuliner Ekstrem dalam Budaya Korea

Kuliner ekstrem di Korea bukan hanya soal keberanian, tetapi juga mencerminkan filosofi “tidak membuang bagian dari hewan atau alam yang masih bisa dimanfaatkan”. Banyak makanan ekstrem di atas berasal dari masa lalu ketika sumber protein terbatas, dan masyarakat harus kreatif dalam memanfaatkan bahan makanan.

Selain itu, makanan ekstrem juga sering menjadi bagian dari pengalaman wisata kuliner yang dicari oleh para pelancong pencinta tantangan. Beberapa restoran bahkan khusus menyajikan makanan-makanan ekstrem sebagai daya tarik utama.

Kesimpulan: Berani Coba atau Cukup Tahu?

BACA JUGA: Manisan Warisan Raja: Resep Rahasia Khabeesa dari Dapur Kerajaan

Korea Selatan menawarkan pengalaman kuliner yang sangat luas, dari makanan tradisional yang akrab di lidah hingga menu ekstrem yang menguji batas mental dan fisik. Jika Anda adalah petualang sejati, mencoba satu atau dua dari kuliner ekstrem di atas bisa menjadi cerita seru untuk dibagikan. Namun, jika belum siap, menyaksikan orang lain mencoba dan memahami latar belakang budayanya pun sudah menjadi pengalaman berharga.

Apakah Anda berani mencoba sannakji yang masih bergerak? Atau cukup mencium aroma hongeohoe dari jauh? Apa pun pilihan Anda, kuliner ekstrem Korea membuktikan bahwa makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang budaya, sejarah, dan keberanian.

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.