Agustus 4, 2025

Bleeckerstreetpizzany : Menjelajahi Rasa Nusantara melalui Wisata Kuliner

Destinasi yang Luar Biasa untuk Menjelajahi Kekayaan Kuliner

Sanguinaccio Dolce
2025-06-23 | admin

10 Kuliner Teraneh di Italia yang Bikin Penasaran (dan Mungkin Sedikit Ngeri)

Italia terkenal dengan kuliner kelas dunia seperti pizza, pasta, dan gelato. Namun di balik popularitas masakan klasik tersebut, ternyata negara ini juga menyimpan beragam makanan unik dan tak biasa—bahkan bisa dibilang aneh di lidah orang luar. Berikut adalah daftar 10 kuliner teraneh di Italia yang wajib diketahui oleh para pencinta kuliner ekstrem dan traveler pencari pengalaman autentik.

1. Casu Marzu – Keju Berisi Belatung Hidup

Asal: Sardinia
Keju ini sudah mendunia sebagai slot qris 5k salah satu makanan paling ekstrem. Casu Marzu dibuat dari keju pecorino yang difermentasi sedemikian rupa hingga larva lalat berkembang biak di dalamnya. Tujuannya? Untuk membuat keju menjadi sangat lembut dan kuat aromanya. Beberapa orang memakannya dengan larva masih hidup, sementara yang lain lebih memilih membuangnya dulu.

2. Pajata – Usus Sapi Muda dengan Isiannya

Asal: Roma
Pajata adalah usus kecil dari sapi muda yang masih menyusu. Usus ini dimasak tanpa dibersihkan bagian dalamnya, sehingga mengandung susu ibu sapi yang akan menggumpal dan menciptakan saus kental saat dimasak. Biasanya disajikan dengan pasta atau sebagai hidangan utama.

3. Sanguinaccio Dolce – Puding Darah Manis

Asal: Italia Selatan
Meskipun terlihat seperti cokelat biasa, makanan ini sebenarnya dibuat dari darah babi yang dicampur gula, cokelat, dan rempah-rempah. Rasanya manis dan teksturnya mirip puding. Tradisi ini dulunya umum saat karnaval, meskipun kini lebih jarang ditemui karena regulasi makanan modern.

4. Lampredotto – Isi Perut Sapi dalam Roti

Asal: Florence
Hidangan jalanan populer ini terbuat dari salah satu bagian perut sapi (abomasum). Dipotong tipis, direbus dalam kaldu rempah, dan disajikan dalam roti dengan saus hijau pedas. Teksturnya lembut dan beraroma kuat—kuliner khas yang dicintai warga lokal tapi membuat turis berpikir dua kali.

5. Cervello Fritto – Otak Goreng

Asal: Berbagai wilayah
Otak sapi atau domba dibersihkan, direbus, kemudian digoreng hingga renyah di luar namun tetap lembut di dalam. Teksturnya creamy, dan kerap disajikan dengan irisan lemon atau saus tomat. Walau tampak ekstrem, ini adalah makanan tradisional yang sudah ada sejak abad pertengahan.

6. Moscardini – Bayi Gurita Mentah

Asal: Liguria
Gurita kecil yang disebut moscardini sering disajikan mentah-mentah dalam salad seafood atau langsung dicocol minyak zaitun dan lemon. Hidangan ini digemari oleh pecinta seafood segar, tetapi mungkin tampak ekstrem bagi yang belum terbiasa menyantap makanan mentah bertekstur kenyal.

7. Trippa alla Romana – Babat Ala Roma

Asal: Roma
Terbuat dari babat (bagian perut sapi) yang dimasak dalam saus tomat dan keju pecorino. Walau babat bisa ditemukan di banyak budaya, versi Roma ini punya aroma dan tekstur khas yang kuat. Banyak orang menyukai sensasi kenyal dan rasa gurihnya, sementara sebagian lainnya merasa ragu hanya dengan mencium baunya.

8. Fegato alla Veneziana – Hati Sapi dengan Bawang

Asal: Venesia
Makanan ini dibuat dari hati sapi yang ditumis dengan banyak bawang bombay dan minyak zaitun. Teksturnya lembut, tetapi rasa hati yang khas dan tajam bisa membuat beberapa orang kesulitan menikmatinya. Namun, di Venesia, ini adalah comfort food yang sangat dihormati.

9. Zampone – Kaki Babi Isi Daging

Asal: Modena
Zampone adalah kaki babi yang dikosongkan, lalu diisi dengan campuran daging dan bumbu, kemudian dimasak perlahan. Disajikan hangat dengan lentil, makanan ini sering muncul saat perayaan Tahun Baru. Penampilannya bisa membuat banyak orang heran, tapi rasanya penuh rempah dan gurih.

10. Testina – Kepala Domba Rebus

Asal: Sicilia dan Sardinia
Dimasak utuh, kepala domba direbus hingga dagingnya empuk dan dapat disantap langsung dari tengkoraknya. Di beberapa tempat, kepala ini dibumbui dengan garam dan lemon. Meski secara visual cukup mengagetkan, masyarakat lokal melihatnya sebagai hidangan kaya rasa dan simbol tradisi lama.

Kenapa Italia Tetap Jadi Surganya Kuliner Meski Ada Makanan “Aneh”?

Keunikan kuliner Italia terletak pada keberanian masyarakatnya menjaga tradisi. Bagi mereka, hidangan seperti keju berbelatung atau otak goreng bukanlah hal aneh, melainkan warisan kuliner yang kaya rasa dan sejarah. Menghargai makanan seperti ini berarti juga menghargai budaya dan identitas suatu daerah.

Kesimpulan

BACA JUGA: Dessert Fusion Timur Tengah-Korea: Bingsu Rasa Dates & Sesame Saudi

Kuliner Italia tidak hanya soal pizza dan pasta. Di balik popularitas makanan mainstream, terdapat sisi ekstrem dan otentik yang menguji batas selera. Bagi kamu yang berjiwa petualang, mencicipi kuliner-kuliner unik ini akan memberikan pengalaman kuliner yang benar-benar tak terlupakan.

Share: Facebook Twitter Linkedin
Sannakji
2025-05-26 | admin

Menguji Adrenalin di Lidah: Menjelajahi Kuliner Ekstrem Korea Selatan yang Unik dan Mendebarkan

Korea Selatan dikenal luas karena kelezatan kuliner tradisionalnya seperti kimchi, bibimbap, bulgogi, dan tteokbokki. Namun, di balik kepopuleran makanan khas yang ramah di lidah, Korea juga menyimpan sisi lain dari dunia kuliner yang tidak banyak diketahui wisatawan biasa — yaitu kuliner ekstrem.

Bagi sebagian orang, kuliner ekstrem mungkin terlihat menjijikkan atau bahkan menakutkan, tetapi bagi masyarakat iam-love.co lokal dan para pencari sensasi, makanan-makanan ini adalah bagian dari kekayaan budaya dan keberanian mencicipi hal baru. Artikel ini akan membawa Anda menjelajahi ragam makanan ekstrem di Korea Selatan yang unik, menantang, dan menggugah rasa penasaran.

1. Sannakji – Gurita Hidup yang Bergerak di Piring

Salah satu kuliner ekstrem paling terkenal di Korea Selatan adalah sannakji, yaitu gurita mentah yang dipotong kecil-kecil dan disajikan dalam keadaan masih bergerak. Meskipun gurita sudah mati saat disajikan, sistem saraf pada tentakelnya masih aktif, sehingga potongan-potongan tersebut tampak “menari” di atas piring.

Biasanya sannakji disajikan dengan taburan minyak wijen dan biji wijen agar tidak terlalu licin saat dimakan. Tantangan terbesar dari memakan sannakji adalah teksturnya yang kenyal dan pergerakannya yang bisa menempel di langit-langit mulut, sehingga harus dikunyah dengan hati-hati agar tidak tersedak.

Catatan penting: Konsumsi sannakji membutuhkan kehati-hatian karena beberapa kasus tersedak dilaporkan akibat tentakel yang masih melekat kuat.

2. Beondegi – Kepompong Sutra Kukus atau Rebus

Beondegi adalah camilan jalanan yang cukup populer di Korea, terutama di pasar tradisional atau festival musim dingin. Makanan ini berupa kepompong ulat sutra yang dikukus atau direbus dan disajikan dalam gelas kertas.

Aromanya khas dan cukup menyengat, dengan rasa gurih yang unik. Bagi yang tidak terbiasa, tekstur beondegi bisa membuat bergidik, karena bagian dalamnya berair dan bertekstur lembek. Namun bagi masyarakat lokal, beondegi dianggap sebagai camilan sehat yang kaya protein dan nostalgia masa kecil.

Beondegi juga tersedia dalam bentuk kalengan dan sering dikonsumsi sebagai lauk tambahan atau camilan ringan.

3. Hongeohoe – Ikan Fermentasi Berbau Amis Menyengat

Jika Anda berpikir durian adalah makanan dengan aroma paling menyengat, maka Anda belum mencoba hongeohoe. Ini adalah hidangan ikan skate (sejenis pari) yang difermentasi selama beberapa minggu hingga menghasilkan bau amonia yang sangat tajam.

Hongeohoe biasanya disajikan mentah, dipotong seperti sashimi, dan disantap bersama kimchi dan daun bawang. Makanan ini populer di daerah selatan Korea, terutama di kota Mokpo. Masyarakat setempat percaya bahwa hongeohoe adalah makanan sehat dan menjadi simbol kebanggaan daerah.

Namun bagi wisatawan, aroma dan rasa hongeohoe sering kali dianggap sebagai ujian keberanian. Bahkan banyak orang Korea sendiri yang menghindari makanan ini karena baunya yang bisa memenuhi satu ruangan.

4. Gaebul – “Ikan Penis” yang Jadi Hidangan Laut Unik

Salah satu kuliner laut paling aneh yang bisa Anda temukan di pasar ikan Korea adalah gaebul, atau dikenal dengan nama lain “penis fish” karena bentuknya yang menyerupai organ intim pria. Gaebul sebenarnya adalah sejenis cacing laut, dan biasa disajikan mentah.

Makanan ini biasanya dipotong kecil-kecil dan disajikan dengan saus gochujang (saus cabai fermentasi) atau minyak wijen. Teksturnya kenyal dan agak berair, dengan rasa laut yang cukup kuat.

Bagi wisatawan, pengalaman menyantap gaebul bukan hanya soal rasa, tapi juga tantangan visual dan mental. Meskipun terlihat aneh, gaebul cukup populer dan dianggap sebagai afrodisiak oleh beberapa orang.

5. Jokbal dengan Bagian Kepala Babi

Jokbal pada dasarnya adalah makanan lezat berupa kaki babi yang direbus dengan kecap dan rempah-rempah. Namun, dalam versi ekstremnya, beberapa restoran menyajikan bagian kepala babi secara utuh, lengkap dengan telinga, moncong, dan kulit.

Makanan ini biasanya disantap dalam acara khusus atau ritual tertentu, dan bagian-bagiannya dibagikan ke tamu secara simbolis. Bagi mereka yang tidak terbiasa, menyantap bagian wajah hewan bisa terasa ekstrem, namun bagi warga lokal, ini adalah bagian dari tradisi yang dihormati.

6. Kuliner Ekstrem dalam Budaya Korea

Kuliner ekstrem di Korea bukan hanya soal keberanian, tetapi juga mencerminkan filosofi “tidak membuang bagian dari hewan atau alam yang masih bisa dimanfaatkan”. Banyak makanan ekstrem di atas berasal dari masa lalu ketika sumber protein terbatas, dan masyarakat harus kreatif dalam memanfaatkan bahan makanan.

Selain itu, makanan ekstrem juga sering menjadi bagian dari pengalaman wisata kuliner yang dicari oleh para pelancong pencinta tantangan. Beberapa restoran bahkan khusus menyajikan makanan-makanan ekstrem sebagai daya tarik utama.

Kesimpulan: Berani Coba atau Cukup Tahu?

BACA JUGA: Manisan Warisan Raja: Resep Rahasia Khabeesa dari Dapur Kerajaan

Korea Selatan menawarkan pengalaman kuliner yang sangat luas, dari makanan tradisional yang akrab di lidah hingga menu ekstrem yang menguji batas mental dan fisik. Jika Anda adalah petualang sejati, mencoba satu atau dua dari kuliner ekstrem di atas bisa menjadi cerita seru untuk dibagikan. Namun, jika belum siap, menyaksikan orang lain mencoba dan memahami latar belakang budayanya pun sudah menjadi pengalaman berharga.

Apakah Anda berani mencoba sannakji yang masih bergerak? Atau cukup mencium aroma hongeohoe dari jauh? Apa pun pilihan Anda, kuliner ekstrem Korea membuktikan bahwa makanan bukan hanya tentang rasa, tetapi juga tentang budaya, sejarah, dan keberanian.

Share: Facebook Twitter Linkedin